profil

Hiduplah seorang pemuda yang penuh tangung jawab, pemuda yang rajin,tampan dan yang pasti ia pandai dan baik.ia adalah fulan sang pemburu buku-buku di perpustakaan, setiap mendengar buku terbitan baru, tak segan-segan nafsunya untuk membaca,sosok pemuda yang bijak,yang tak pernah pilih kasih atau membeda-bedakan siapa saja yang ia kenal.
Meskipun ia berprinsif bahwa semua hal yang menyangkut dirinya adalah hal yang biasa namun dibalik anggapannya itu, tersimpan beribu-ribu bahkan berjuta-juta serves (luar biasa).
Pemuda ini dilahir dengan keluarga yang cukup sederhana.mungkin jika di bandingkan dengan kita dari segi materi,pemuda ini lebih kurang beruntung dari pada kita yang hidup serba ada (kaya).namun kalau di tengok dari segi ilmu pengetahuan,fulan tidak mau kalah dan ketinggalan dengan pemuda seusianya.
Keseharian fulan adalah belajar agama di sebuah pondok pesantren. Selain ia belajar agama non formal ia juga mendalami keilmuan bidang formal, untuk mengembangkan iptek nya dengan disertai imtaq.seperti halnya di pondok pesantren tempat kami belajar yaitu pondok pesantren ngalah.di sini ada dua lembaga yaitu formal (duniawi)dan non formal (religi).
Menurut beliau KH soleh bahrudin pengasuh pondok pesantren tempat kami menuntut ilmu dan beliau juga merupakan guru besar di yayasan darut taqwa yang bertempat di desa sengonagun purwosari pasuruan.seperti apa yang di lakukan fulan merupakan sebuah tanggungjawab yang berat. Dalam istilah jawa beliau mengibaratkan dengan orang yang sedang memikul.
Memikul adalah membawa dua beban sekaligus dengan alat Bantu sepotong batang kayu,bambu dan sebagainya,yang di taruh di kedua ujung batang tersebut.
Berbeda dengan orang yang hanya mempeljaari di satu bidang baik itu formal maupun satu nya yaitu nonformal.ungkapan beliau contoh orang yang seperti ini di ibaratkan dengan seseorang yang sedang nyungi atau nyuwun.bukan berarti nyuwun dalam bahasa jawanya minta tetap membawa beban cukup satu macam. Dan ini tidak terlalu berat (ringan) ujar seorang kyai plural dan perdamaian.
Meskipun berat tetap ia jalani dengan penuh semangat dan kegembiraan,dengan teman-teman nya senasip seperjuangan di ma’had yang ia cintai.karna ia selalu berpedoman dengan doayang ia amalkan dengan kontiyu tiap harinya,setelah sholat, doa yang cukup  sederhana mungkin kamu tak asing dengan doa sapu jaga,amalan inilah yang ia baca ()
Tak heran bila ia bercita-cita melanjutkan pendidikannya ke luar negri yaitu di Negara amerika. Angapanya disana ia biasa mendalami lebih dalam dan mengamalkan ilmunya yang ia dapat waktu di pesantren (berdakwa) di jalan allah.
Sebab kesunguhan nya ingin pergi ke amerika untuk menuntut ilmu dan berdakwa akhirnya fulan di izin oleh allah untuk menimbah ilmu di Negara impianya itu,fulan mendapat beasiswa dari pemeritah setelah menjadi jawara dalam debat besar mahasiswa PAI (pendidikan agama islam) di Jakarta.itulah kehendak sang koliq,”barang siapa yang  bersungguh-sungguh maka akan berhasil” “iman yang kuat akan menjadi jalan penentu hidup kemasa depan”.
Fulan sekarang tiba di Negara impian nya Negara ia akan mendalami ilmu, saatnya ia memulai kehidupan yang tidak seperti kehidupan di Indonesia,biasanya ia hanya hidup di lingkungan muslim,tapi kini ia harus menghadapi orang-orang yang asing yang belum tentu keyakinannya sama denganya yaitu adinul islam waliman.hidup jauh dari orang tua merupakan hal yang biasa karna ia belajar di pesantren sejak kecil hingga ia di kirim ke amerika,
Kini ia harus tinggal di asrama bersama para mahasiswa di universitas tempat ia kuliah,dalam asrama yang besar dan mega terhuni mahasiswa-mahasiswa yang berbeda antara satu dengan yang lain,baik dari segi Negara asal, ras, suku,budaya maupun agama keadaan ini menuntut fulan untuk mendekatkan dirinya,saling kenal mengenal, dalam istilah jawa nyatertulis “TEPO SELIRO MARANG LIYO”hal ini mutlak menjadi kewajiban bagi kita selaku umat nabi muhamad saw,karna allah berfirman dalam al qur’an surat al hujarat ayat 13 juz 26 yang artinya.”hai manusia, sesunggunya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan,dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
sesungguhnya orang yang paling mulya diantara kamu, disisi allah,ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.sesungguhnya allah maha mengetahui lagi maha mengenal” (QS.Al-Hujarat :13 juz 26)
Sebagai mahluk sosial,mahluk yang saling membutukan ,saling ketergantungan satu dengan yang lain,mengharuskan kita untuk mempunyai sikap toleran,toleransi.
secara etimologi toleransi berarti:berlapang dada,saling menghargai,saling menghormati disebut dengan tasammuh yang artinya berlapang dada dalam menghadapi segala hal baik yang berhubungan dengan keyakinan-keyakinan orang lain pendapat-pendapat mereka dan amal mereka walaupun bertentangan dengan keyakinandan batil menurut mereka pandang dan tidak boleh menyerang dan celaan yang membuat orang tersebut sakit dan tersiksa perasaan nya.
Sedangkan toleransi secara termologi adalah:suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar sesama manusia.
toleransi di bagi menjadi dua yaitu:
1.toleransi terhadap sesama muslim
2.toleransi terhadap non muslim(selain agama islam)
Sekarang fulan mempunyai teman yang cukup akrab, namanya khotob, khotob  adalah pemuda yang asalnya tidak terlalu jauh dari asrama mereka tinggal, ia berkeyakinan dengan agama rintisan yesus kritus(kristen).meskipun keduanya berbeda akidah mereka tetap hidup dalam kerukunan.
Hal, ini terbukti saat keduanya jalan-jalan di suatu perkampungan, mereka melintasi sebuah gereja, kemudian khotob ingin masuk ke dalam gereja dan mengajak fulan.namun fulan tidak ingin ikut karna perasaanya tidak enak, fulan sang toleransi meskipun begitu ia tak meninggalkan kawan akrabnya itu. Akhirnya mereka berpisah, khotob masuk gereja sedangkan fulan sendiri duduk menanti di luar gereja.
Tak lama setelah keduanya berpisah cuaca berubah buruk, tetes demi tetes air hujan berjatuan, sambaran petir mengkilat dan suaranya mengoyakan jiwa, fulan merasa kedinginan sambil mendekapkan tangan kepelukannya, ia melihat pintu gereja, dengan sedikit rasa ingin masuk kedalam gereja, namun ia masih ragu dengan pikiranya. Dengan rasa cemas fulan termenung mencari jalan keluar, ia berdoa kepada Allah Swt, agar dirinya di jagah dan di beri petunjuk.
Tak cemas lagi setelah, ia berdoa. Berdoa ialah dalam hadist yang di riwayatkan Abu Dawut dan Tarmidzi bahwasanya rasulullah bersabda “Doa adalah ibadah” . Dalam bahasa Arab kata doa berasal dari kata, da’a-yadu’a-an yang bermakna “memohon” atau “meminta” sedangkan dalam kamus “Lisan Al-‘Arab” di jelaskan bahwa doa adalah permohonan dengan sungguh-sungguh kepada Allah Swt.
Dengan ketulusanya doa Fulan di Kabulkan ia di beri petunjuk oleh allah, ia teringat dengan kisah Umar bin khotob ra. Yaitu ()
Dengan dasar kisah tersebut fulan tak takut lagi untuk melangkah ke menyusul khotob ke dalam gereja. Seorang fulan yang mendapat didikan menjadi manusia yang saling menghormati antara satu dengan yang lain, meskipun berbeda pendapat, pikiran, bangsa, bahasa, suku dll, lebih-lebih dalam bidang agama keyakinan. Wajibnya ia mengetahui rambu-rambu atau batasan-batasn dalam toleransi. Toleransi sangat di anjurkan akan tetapi ada juga toleransi yang di larang. Yaitu toleransi yang ada kaitannya dengan agama, akidah atau Ubudiyah (keyakinan). Allah swt, telah berfirman dalam Al-qur’an surat al-kafiruan yang artinya “Agama ku Agama ku, Agama mu Agama mu”
Sesampai dalam gereja fulan duduk di sebelah temannya, khotob bertanya-tanya kepada fulan kok bisa sampai masuk kedalam gereja padahal awal datang kesini tidak mau masuk. Dengan duduk yang hening akhirnya yang di tungguh-tungguh dating yaitu seorang pendeta. Ketika pendeta masuk, seluru yang ada dalam gereja serentak berdiri menyambut kedatanganya dan memberkan kehormatan lantas duduk kembali.
Disaat itu pendeta merasa heran dan agak terbelak-belak ketika melihat ada laki-laki yang tak sependapat denganya lalu kepada para hadirin beliau berkata “ Di dalam gereja ini ada orang muslim, aku harap ia keluar dari sini”. Mendengar pendeta tersebut fulan merasa aka nada sesuatu yang terjadi dengan dirinya, meskipun begitu ia tetap tak bergeming dari tempat duduknya. Pendeta tersebut mengucap kata itu dengan berulang-ulang kali. Namun masih saja fulan tak beranjak dari duduknya. Hinggah akhirnya pendeta kehilangan kesabaran dan berkata “ Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya. Dengan rasa sedikit takut akan kemarahan pendeta fulan dan temannya (khotob), beranjak dari duduknya
Yang dibanggakan
galak gampil

    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment

Chat Room

Kamu bisa chat bareng Admin di sini dengan Messenger,
Terima kasih.

Chat on Messenger