Bhinneka Tunggal Ika berarti
berbeda-beda tetapi satu jua. Secara mendalam Bhinneka Tunggal Ika
memiliki makna walaupun di Indonesia sebagai negara yang multikultural,
di mana terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan
lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yaitu sebangsa dan setanah
air. Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan
lain sebagainya.
Namun atas realitas bangsa yang
multikultural ini pun, masih ada beberapa kelompok yang menentang bila
Bhinneka Tunggal Ika menjadi prinsip dasar Pancasila sebagai dasar
negara republik Indonesia. Sekali lagi mereka menganggap itu tidak
Islami. Padahal keanekaragaman di muka bumi ini merupakan salah satu
bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, dan itu semua sudah menjadi
ketetapannya, serta ada hikmahnya. Dan keanekaragaman itu sudah
dijelaskan dalam firman-Nya surat al-Hujurat ayat 13 dan surat
al-Baqarah ayat 213 sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم
مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ
خَبِيرٌ (سورة الحجرات: 13)
Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu si
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Qs. al-Hujurat: 13)
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ
اللّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ
الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُواْ
فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلاَّ الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا
جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْياً بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللّهُ الَّذِينَ
آمَنُواْ لِمَا اخْتَلَفُواْ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللّهُ
يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ (سورة البقرة: 213)
Manusia itu adalah umat yang satu.
(Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai
pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan
bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih
tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka
kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk
orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(Qs. al-Baqarah: 213)
sumber galak gampil ngalah
0 Comments