Sebagai organisasi keagamaan yang
berkarakter Ahlussunnah wal Jama’ah, NU menampilkan sikap terbuka
terhadap berbagai madzhab keagamaan yang mengitarinya, sekaligus juga
berbagai keragaman masyarakat yang dibinanya. Sebagai organisasi
kemasyarakatan, NU selalu bersikap toleran dan luwes (fleksibel)
terhadap nilai-nilai lokal yang telah berurat dan berakar dalam
sendi-sendi kehidupan.
Dasar-dasar sikap kemasyarakatan NU yang tercakup dalam nilai-nilai universal sebagai berikut: pertama, tawassuth (moderat) dan i’tidal
(adil), yaitu sikap tengah dan lurus yang berintikan prinsip hidup yang
menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah kehidupan
bersama, dan menghindari segala bentuk pendekatan yang bersifat memihak.
Kedua, tasamuh (toleran), yaitu sikap toleran ter-hadap perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan (terutama yang bersifat furu’iyah), kemasyarakatan, maupun kebudayaan. Ketiga, tawazun (seimbang), yakni menyeimbangkan pengabdian kepada Allah, manusia, dan lingkungan.
Namun, akhir-akhir ini godaan politik
praktis begitu besar dan berhasil menggoncang Nahdlatul Ulama (NU)
sekaligus merangsang libido politik para petingginya. Cukup disayangkan
sikap kebanyakan petinggi NU yang lebih mengedepankan pemenuhan birahi
politik mereka dibandingkan konsisten mengurusi NU. Sehingga pada
akhirnya NU terkesan memihak dan tidak lagi bisa merangkul semua
golongan dan masyarakat (umat). Lebih ironis lagi yang menjadi korban
adalah umat, karena mereka dipusingkan dengan kontradiksi sikap politik
sebagian pengurus NU. Padahal warga NU menyebar kesemua partai politik
yang ada di bangsa ini dan mereka juga berhak mendapatkan pengayoman dan
pengakuan dari organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini (NU)
bahwa mereka juga warga Nahdliyin.
Tampaknya, ada simpang-siur pemahaman di
kalangan Nahdliyin terkait Khittah NU. Oleh karena itu, dengan
sederhana Romo Kyai Sholeh Bahruddin memberikan gambaran tentang
kembalinya Khittoh NU ke-26 di Situbondo. Petikan gambaran beliau
tentang Khittah NU ke-26, dipaparkan pada sub bab berikut.
sumber galak gampil ngalah
0 Comments