Manusia diciptakan sebagai makhluk
sosial, dimana dalam kehidupannya pasti membutuhkan pertolongan dan
bantuan orang lain. Tidak satu pun manusia yang mampu menjalani hidup di
dunia ini dengan kesendiriannya. Untuk itu kita harus berbaik hati,
menanamkan rasa kasih sayang, saling mengasihi antar sesama tanpa harus
melihat latar belakang agama atau apapun. Karena Allah pun tidak pernah
melarang umat manusia untuk hidup berdampingan, rukun, saling mengasihi
dan menghormati antar sesama. sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an
surat al-Mumtahanah ayat 8-9:
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ
يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُقْسِطِينَ (8) إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ
قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا
عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُوْلَئِكَ
هُمُ الظَّالِمُونَ (9) (سورة الممتحنة: 8-9)
Allah tidak melarang kamu untuk
berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama, dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya
Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang
memerangimu karena agama, dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu
(orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai
kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Qs. al-Mumtahanah: 8-9)
Selain itu juga, Rasulullah Saw. telah
mengajarkan kepada kita semua untuk saling mengasihi dan menyayangi
antar sesama, meskipun berbeda agama, ras, suku, bangsa, dan budaya.
Seperti yang diterangkan dalam hadist shahih yang di riwayatkan oleh
Imam Thabrani dalam kitab Mujamma’ az-Zawaid, juz 8, hal. 340, sebagai
berikut:
عَنْ اَبِى مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: لَنْ
تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَرَاحَمُوْا. قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ كُلُّنَا
رَحِيْمٌ. قَالَ: اِنَّهُ لَيْسَ بِرَحْمَةٍ اَحَدُكُمْ صَاحِبَهُ،
وَلَكِنَّهَا رَحْمَةُ النَّاسِ رَحْمَةُ الْعَامَّةِ. (رواه الطبرانى
ورجاله رجال الصحيح، كتاب مجمع الزوائد، ج 8، ص: 340)
Dari Abi Musa ra. sesungguhnya
dia mendengar bahwa Nabi Muhammad Saw. berkata: Tidak dikatakan orang
beriman diantara kamu sekalian, sehingga kalian saling mengasihi atau
menyayangi. Sahabat berkata: Wahai Rasulullah kita semuanya (komunitas
sahabat) sudah saling mengasihi. Rasulullah bersabda: Sesungguhnya kasih
sayang itu bukan hanya diantara kamu saja, tetapi kasih sayang kepada
seluruh umat manusia dan alam semesta. (HR. Thabrani, hadits shohih. Mujamma’ Az Zawaid, juz 8, hal. 340)
Begitu besar dan luas cerminan sikap
kasih sayang yang diajarkan Islam kepada umat manusia, tidak hanya untuk
golongannya sendiri, tetapi untuk seluruh makhluk di muka bumi ini, dan
inilah yang disebut rahmatal lil alamin. Dalam hadist Nabi yang
diriwayatkan oleh at-Thabrani juga disebutkan:
عَنْ جَرِيْرٍ عَنْ ابْنُ مَسْعُوْدٍ قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِرْحَمْ مَنْ فِي
اْلاَرْضِ يَرْحَمُكَ مَنْ فِي السَّمَاءِ . رواه الطبرنى (الجامع الصغير،
ص: 38)
Nabi Muhammad bersabda: Tebarkanlah
kasih sayang kepada semua orang maka engkau akan dikasihi seluruh
makhluk langit (para malaikat).(HR. At-Thabrani, al-Jami’ as-Shaghir, hal. 38)
sumber galak gampil ngalah
0 Comments